Ketika mengajarkan perkalian 1 sampe 10 itu bisa jadi sebuah tantangan tersendiri untuk para guru yang ada di sekolah ataupun orang tua. Berbeda halnya dengan pengurangan dan juga penambahan yang biasanya sering sekali dianggap oleh anak-anak lebih mudah. Perkalian sendiri bisa menjadi momok untuk sebagian anak, entah itu memang karena sulit untuk dipelajari ataupun mungkin metode yang digunakan ketika pengajarannya yang kurang tepat.
Akibat dari hal tersebut, anak menjadi merasa kesulitan ketika mereka menghafal bilangan perkalian dan juga menjadi sangat tidak bersemangat ketika mata pelajaran matematika tiba. Namun sebenarnya, terlepas dari banyaknya materi matematika itu sendiri sering sekali dianggap sebagai sebuah pelajaran yang susahnya luas biasa.
Ada banyak sekali anak yang takut bahkan juga stres setiap kali jam pelajaran tersebut tiba. Selain itu, matematika juga sering dianggap sebagai sebuah tolak ukur dari kepintaran anak. Anak yang sangat jago matematika mereka akan dianggap pintar atau jenius dan untuk anak yang kurang mampu menguasai matematika mereka akan mendapatkan sebuah cap bodoh.
Maka sudah tidak heran jika para orang tua sudah mulai mendaftarkan anak mereka ke suatu tempat kursus untuk matematika sejak dini. Sebelum bisa sampai pada sebuah fase belajar berhitung, terlebih dahulu anak-anak akan mengenal angka. Biasanya untuk anak yang berusia 2 sampai 3 tahun itu sudah mulai bisa untuk mengenal sebuah angka, namun mereka masih belum bisa untuk menggunakannya.
Walaupun begitu, para ibu sudah bisa untuk memperkenalkan sebuah konsep menghitung dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan juga sederhana. Seperti misalnya untuk menghitung sebuah balok mainan ataupun menghitung langkah kaki, tapi mungkin sebagian dari ibu-ibu pastinya masih merasa bingung tentang bagaimana cara yang efektif untuk mengajari anak-anak perkalian 1 sampai dengan 10. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di bawah ini kami sudah merangkum beberapa cara jitu yang bisa ibu-ibu gunakan untuk mengajari anak tentang perkalian.
Menghubungkan Konsep Perkalian dengan Penjumlahan
Agar nantinya anak-anaknya menjadi lebih mudah untuk menghafal sebuah perkalian 1 sampai dengan 10, ibu-ibu bisa mencoba menjelaskan kepada anak tentang konsep dari perkalian yang menggunakan penjumlahan. Kalian para ibu tidak boleh untuk langsung meminta anak agar mereka menghafal sebelum kalian menjelaskan terlebih dahulu konsepnya. Jika anak-anak kalian diminta untuk bisa langsung menghafal sebuah perkalian pada masa percobaan yang pertama, biasanya mereka ke depannya akan merasa takut untuk belajar matematika.
Menggunakan Cara yang Menarik untuk Menjelaskan
Angka sendiri merupakan sebuah konsep abstrak untuk anak-anak. Tidak mudah untuk mereka bisa langsung memahami deretan dari angka-angka, apalagi untuk menghubungkannya dengan operasi sebuah perkalian. Kalian para ibu bisa untuk membantu anak belajar dengan menggunakan cara yang cukup menarik sehingga nantinya hal tersebut jauh lebih disukai oleh anak dan pastinya akan membuat mereka menjadi lebih mudah paham. Contohnya saja kalian bisa menggunakan jari ataupun menggunakan sebuah gambar.
Perkenalkan Anak dengan Sifat Komutatif
Sama halnya dengan penjumlahan, perkalian juga memiliki sifat komutatif. Yang artinya urutan dari bilangan itu tidak akan mengubah jawaban atau hasilnya, contohnya mengalikan 8 x 2 maka hasilnya akan sama dengan kalian mengalikan 2 x 8. Konsep yang satu ini juga termasuk cara yang mudah untuk anak-anak pahami, ini juga yang nantinya bisa membuat anak-anak hanya perlu untuk mempelajari setengah saja dari sebuah tabel yang tersisa.